Selasa, 28 Mei 2013

KISAH SUKSES Pengusaha Krupuk Makroni



A.          Latar Belakang
   Masa depan telah membawa pemfusian, selamat datang di hyphe-nation. Sebuah kebudayaan yang telah terpecah-pecah dan digabungkan menjadi satu, jika terdapat suatu surplus dari pada dasarnya apa saja yang kita bayangkan, cara yang alamiyah. Bagi setiap orang dan organisasi untuk bisa meloloskan dari ekses ini adalah menggabungkan, mengkombinasikan banyak hal dalam cara baru, semakin aneh kombinasi tersebut, semakin menarik dan unik hasilnya.

B.           Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah singkat dari suatu usaha?
2.      Bagaimana metode produksinya?
3.      Bagaimana pemasarannya?
4.      Darimana modal awal untuk menunjang suatu kegiatan usaha tersebut?
5.      Bagaimana Human Resourcenya?

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      








BAB II
PEMBAHASAN
A.          Sejarah Singkat
Jika seseorang menanam kebajikan maka dialah yang akan menuai hasilnya. Ini menunjukkan bahwa seseorang akan berhasil dari kerja kerasnya yang dilakukan selama dia belum mencapai keinginan yang hendak dicapai. Kegiatan kewirausahaan membuka peluang untuk para mereka yang belum mendapat pekerjaan dan bosan dalam pekerjaannya. Kewirausahaan itu sendiri merupakan suatu kebutuhan pokok bagi mereka. Dan begitu pula bagi orang-orang yang tidak hanya bekerja disuatu instansi atau perusahaan lain yang ingin berwirausaha. Kewirausahaan merupakan suatu proses menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi. Sedangkan wirausaha itu sendiri adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna untuk memastikan kesuksesan. [1] Misalnya dicontohkan pada seorang pengusaha krupuk makroni yang ditekuni oleh bpk. Masnukin pada saat ini.   
Sebelum mendirikan usahanya, beliau seorang karyawan ditempat usaha milik tetangganya yang mempunyai usaha krupuk makroni , beliau menjabat sebagai pencetak  sekaligus sebagai pemotong  krupuk yang masih basah. Disamping itu pula beliau juga belajar bidang lain disaat waktu luangnya, misalnya bagian pengolahan, pembuatan, penggorengan hingga pengemasannya. Beliau tertarik dengan usaha yang dimiliki oleh pengusaha dimana beliau bekerja. Disetiap jam istirahatnya beliau menyempatkan diri untuk menjelajahi dan mengamati  setiap bagian mulai hal terkecil hingga bagian proses akhir yang ada diusaha tersebut untuk dipelajarinya. “awalnya saya hanya bekerja diperusahaan tersebut, namun setelah saya menekuni dan mempelajari saya merasa tertarik untuk  menciptakan usaha yang sama namun, dengan  rasa  yang tentunya  berbeda dengan perusahaan yang pernah beliau tekuni”, Kata bpk.Masnukin
Pada tahun 1996-1997 beliau berinisiatif untuk membuat usaha sendiri, pertama beliau sedikit demi sedikit beliau membeli peralatan-peralatan untuk menunjang  suatu usaha tersebut yang akan didirikannya.  Dengan menggunakan modal awal  dari bank sebesar 2.000.000-, beliau memberanikan diri untuk mendirikan usaha yang hendak dicapai tersebut.  Seiring berjalannya waktu sampai peralatan-peralatan tersebut terkumpul  beliau masih tetap bekerja ditempat usaha  yang beliau tekuni. Disamping itu beliau juga belajar dan mengamati bagaimana cara memproduksinya, pemasarannya sampai ke konsumen. Hingga akhirnya beliau memutuskan untuk memulai membuat produk tersebut dengan rasa yang berbeda.

B.     Produksi
Bisnis tidak luput dengan produksi. Setiap usaha pasti ada produksi dan  memproduksi. Produksi merupakan proses mengubah input menjadi output sehingga nilai suatu barang dapat bertambah. Berawal dari bahan mentah atau bahan belum jadi hingga bahan jadi merupakan proses produksi.
Dalam memproduksi bpk Masnukin tidak mau sembarangan dalam memilih bahan-bahan yang digunakan untuk membuat krupuk makroni.
Pertama  pak masnukin mengambil bahan-bahan baku dari perusahaan tepung tapioca, dengan memilih kualitas tepung tapioca yang baik, terlebih dahulu, seperti tepung  waktu itu harga tepung tapioca 1 kwintalnya seharga 150.000-, tentunya
dalam mencipkatan produksi yang baik maka memerlukan bahan-bahan khusus, diantara yang dibutuhkan dan tidak lepas dari produk itu ialah sebagai berikut:
bahan-bahan pokoknya adalah :
v  Tepung tapioca
v  Air
v  Pewarna makanan
Bumbu-bumbu adalah:
·         Bawang putih
·         Penyedap rasa
·         Garam
·         Trasi


Cara-cara dalam membuat krupuk tersebut ialah,
v  pertama kita memasak air hingga mendidih, siapkan baskom yang berisi tepung tapioca dan semua bumbu-bumbu yang telah dihaluskan, kasih air sedikit untuk mencampur semua bahan tersebut tercampur rata, dan setelah air mendidih dicampur dengan bahan tadi yang di baskom hingga menjadi seperti bubur(kanji).
v  Setelah itu siapkan tempat yang lebar yang dikasih tepung tapioca  dan adonan tadi dicampur dengan tepung tersebut di campur rata hingga adonan menjadi sangat-sangat halus, dan adonan terbsebut siap untuk dicetak,
v  proses selanjutnya ialah perebusan. Adonan yang  sudah dicetak direbus  kurang lebih selama 5-7 menit,
v  kemudian proses pemotongan, dalam proses ini adonan tadi  di diamkan selama satu hari satu malam, hingga calon krupuk tersebut menjadi lunak dan dapat dipotong.
v  Selanjutnya pengeringan, disini krupuk yang masih basar di jemur hingga menjadi keras dan dirasa tidak lunak lagi.

C.     Financing
Suatu bisnis tidak mungkin jika tidak menggunakan modal. Semua usaha pasti menggunakan biaya atau modal. Tanpa modal usaha tidak akan berjalan. Karena modal merupakan salah satu option yang harus ada atau dipenuhi dalam suatu usaha. Semisal Bapak masnukin memulai usahanya dengan membeli perlatan-peralatan terlebih dahulu  yang dapat membantu proses berjalannya usaha yang akan dirikannya tersebut. Seiring berjalannya waktu pak masnukin mampu memproduksi krupuk meski dengan bahan baku yang mengambil dahulu dari pengusaha tapioca yang lain. Waktu itu harga 1 kwintal tepung tapioca seharga 150.000-,.  Awalnya bpk masnukin mampu memproduksi dengan 1 kwintal  tepung tapioca, setelah menjadi krupuk kering dapat menghasilkan 2 kwintal, waktu itu 1 kilonya dijual dengan harga 5400 krupuk mentah, dapat dihitung waktu itu bpk masnukin mendapat 1080000-, dipotong guna membayar sebagian grosir tepung tapioca dan karyawan.  hingga saat ini bpk masnukin mampu memproduksi minimal 2 kwintal tepung tapioca, dan maksimal 2 ½ kwintal. Omset yang dihasilkan tergantung dengan naik turunnya harga bahan baku tersebut. Dan sekrang harga perkilonya mencapai 6000-,

D.    Marketing
Dalam berwirausaha marketing sangat dibutuhkan. Karena marketing ada kaitannya dengan pemasaran atau promosi kepada konsumen. Promosi itu sendiri merupakan pengenalan suatu produk (barang atau jasa) kepada konsumen. Sedangkan  pemasaran  adalah kegiatan yang dilakukan untuk memahami kebutuhan dan keinginan pasar, mendekatkan barang, mengkomunikasikan dan mempengaruhi untuk membeli barang atau jasa agar konsumen dapat dipuaskan.[2]
Untuk itu marketing sangat dibutuhkan dalam bidang usaha. Misalnya usaha bpk. Masnukin juga menggunakan istilah marketing dalam usahanya. Akan tetapi dalam pemarketingan beliau mengalami kesulitan.
Kesulitan pertama yang di alami pak masnukin adalah dalam pemasaran, promosi pun telah dilakukan hingga beliau memasarkan produknya pertama kali adalah beliau bekerjasama dengan  temannya yang ada dimagelang jawa tengah, dengan menjual krupuk tersebut dengan separuh harga, disana temannya menjual produk tersebut sudah masak, semakin berkembangnya waktu semakin bertambah pelanggang, hingga temannya tersebut mengambil dan mengambil hingga 1 ton. Pemasaran terus dilakukan hingga di daerah Grobokan, Porwodadi, Jogja, Surabaya. Berbagai rintangan yang dilalui bpk. Masnukin tidak luput dari kesabaran dan kegigihannya dalam menghadapi semua ini.

E.     Human Resource
Awal produksi bpk masnukin membuat produk itu sendiri dengan dibantu oleh istrinya, saat pemotongan beliau mengambil karyawan yang terdiri dari ibu-ibu rumah  tangga. Tenaga kerja yang dibutuhkan bpk masnukin tidak dapat ditentukan sesuai dengan jumlah berapa jumlah barang yang diproduksinya, sebagian karyawan bertugas mencetak dan sebagianya bertugas memotong krupuk yang masih basah, satu orang karyawan dapat memotong tiga lengser persegi panjang atau tumpukan tempat  krupuk basah yang telah ditiriskan.
Dalam merekrut tenaga kerja, beliau menyeleksi calon tenaga kerja sesuai dengan criteria dan kemampuan-kemampuan yang menyangkut dengan usahanya tersebut. Dalam merekrut tenaga kerja beliau mengambil dari factor ekstern dan intern. Faktor ekstern merupakan calon tenaga kerja yang tidak ada hubungan denga keluarga atau dapat diartikan bahwa perekrutan diambil dari berdasarkan lamaran pekerjaan yang ditujukan pada usaha bpk. Masnukin. Sedangkan dari factor intern merupakan factor dari keluarga atau dari kerabat-kerabat terdekat. Dalam merekrut tenaga kerja, harus menerapkan system antara lain :
*      Interview
Interview dilakukan oleh seorang HRD untuk menginterview calon tenaga kerja guna mengetahui kepribadian calon tenaga kerja tersebut.
*      Seleksi
Menyeleksi dari calon tenaga kerja yang sudah diinterview yang masuk criteria. Diambil dari yang terbaik sampai paling terbaik.
*      Pemberitahuan dan pengenalan lingkungan tempat usaha
Pemberitahuan diterima atau tidak, dan pengenalan tempat atau bidang dalam usaha tersebut bagi tenaga kerja yang sudah diterima.
*      Training
Memberi pelatihan terhadap tenaga kerja baru tersebut.
    


















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa usaha itu dapat dilakukan oleh semua orang, bahkan seorang karyawanpun dapat memiliki usaha sendiri. Seperti yang dialami bpk masnukin yang awalnya seorang karyawan pencetak krupuk menjadi seorang pemilik usaha krupuk.
Dari sini ketika seseorang mempunyai niatan yang sunggugh-sungguh dalam berwirausaha maka usaha tersebut akan sukses. Sukses dalam arti semua usahanya akan berkembang pesat meskipun banyak rintangan atau kegagalan yang pernah dialami. Kegagalan bukan berarti dia tidak akan pernah memperoleh keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi sebagai wirausaha, dia tidak akan putus asa bila mengalami kegagalan. Ia akan bangkit dan bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya.

B.     Daftar Pustaka
Ratmini dan Ariyanto, Kewirausahaan :CV. Haka MJ, Solo, 2008
H. Basri, Bisnis Pengantar,:BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2005
Wawancara dengan bpk. Masnukin, Pengusaha Krupruk Makroni, pada tanggal 30 Mei 2012



[1] Ratmini dan Ariyanto, Kewirausahaan , CV. Haka MJ, Solo, 2008, hlm. 8
[2] H. Basri, Bisnis Pengantar, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2005, hlm. 107

5 komentar:

  1. boleh saya tahu informasi pribadi mengenai bapak masnukin. karena saya ingin membeli makaroni mentah dari bapak masnukin. terimakasih

    BalasHapus
  2. Minta infonya via pembelian makaroni mentah bpk masnukin

    BalasHapus
  3. Minta infonya via pembelian makaroni mentah bpk masnukin

    BalasHapus
  4. Minta infonya via pembelian makaroni mentah bpk masnukin

    BalasHapus
  5. Minta infonya via pembelian makaroni mentah bpk masnukin

    BalasHapus