A.
Latar Belakang
Masa depan telah membawa pemfusian, selamat
datang di hyphe-nation. Sebuah kebudayaan yang telah terpecah-pecah dan
digabungkan menjadi satu, jika terdapat suatu surplus dari pada dasarnya apa
saja yang kita bayangkan, cara yang alamiyah. Bagi setiap orang dan organisasi
untuk bisa meloloskan dari ekses ini adalah menggabungkan, mengkombinasikan
banyak hal dalam cara baru, semakin aneh kombinasi tersebut, semakin menarik dan
unik hasilnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah singkat dari suatu usaha?
2.
Bagaimana metode produksinya?
3.
Bagaimana pemasarannya?
4.
Darimana modal awal untuk menunjang suatu kegiatan usaha tersebut?
5.
Bagaimana Human Resourcenya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Singkat
Jika seseorang
menanam kebajikan maka dialah yang akan menuai hasilnya. Ini menunjukkan bahwa
seseorang akan berhasil dari kerja kerasnya yang dilakukan selama dia belum
mencapai keinginan yang hendak dicapai. Kegiatan kewirausahaan membuka peluang
untuk para mereka yang belum mendapat pekerjaan dan bosan dalam pekerjaannya.
Kewirausahaan itu sendiri merupakan suatu kebutuhan pokok bagi mereka. Dan
begitu pula bagi orang-orang yang tidak hanya bekerja disuatu instansi atau
perusahaan lain yang ingin berwirausaha. Kewirausahaan merupakan suatu proses
menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa
dan risiko serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi. Sedangkan
wirausaha itu sendiri adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna untuk
memastikan kesuksesan. [1] Misalnya
dicontohkan pada seorang pengusaha krupuk makroni yang ditekuni oleh bpk. Masnukin
pada saat ini.
Sebelum
mendirikan usahanya, beliau seorang karyawan ditempat usaha milik tetangganya
yang mempunyai usaha krupuk makroni , beliau menjabat sebagai pencetak sekaligus sebagai pemotong krupuk yang masih basah. Disamping itu pula
beliau juga belajar bidang lain disaat waktu luangnya, misalnya bagian
pengolahan, pembuatan, penggorengan hingga pengemasannya. Beliau tertarik dengan
usaha yang dimiliki oleh pengusaha dimana beliau bekerja. Disetiap jam
istirahatnya beliau menyempatkan diri untuk menjelajahi dan mengamati setiap bagian mulai hal terkecil hingga bagian
proses akhir yang ada diusaha tersebut untuk dipelajarinya. “awalnya saya hanya
bekerja diperusahaan tersebut, namun setelah saya menekuni dan mempelajari saya
merasa tertarik untuk menciptakan usaha
yang sama namun, dengan rasa yang tentunya
berbeda dengan perusahaan yang pernah beliau tekuni”, Kata bpk.Masnukin
Pada tahun 1996-1997 beliau
berinisiatif untuk membuat usaha sendiri, pertama beliau sedikit demi sedikit
beliau membeli peralatan-peralatan untuk menunjang suatu usaha tersebut yang akan didirikannya. Dengan menggunakan modal awal dari bank sebesar 2.000.000-, beliau
memberanikan diri untuk mendirikan usaha yang hendak dicapai tersebut. Seiring berjalannya waktu sampai
peralatan-peralatan tersebut terkumpul beliau
masih tetap bekerja ditempat usaha yang
beliau tekuni. Disamping itu beliau juga belajar dan mengamati bagaimana cara
memproduksinya, pemasarannya sampai ke konsumen. Hingga akhirnya beliau
memutuskan untuk memulai membuat produk tersebut dengan rasa yang berbeda.
B.
Produksi
Bisnis tidak
luput dengan produksi. Setiap usaha pasti ada produksi dan memproduksi. Produksi merupakan proses
mengubah input menjadi output sehingga nilai suatu barang dapat bertambah.
Berawal dari bahan mentah atau bahan belum jadi hingga bahan jadi merupakan
proses produksi.
Dalam
memproduksi bpk Masnukin tidak mau sembarangan dalam memilih bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat krupuk makroni.
Pertama pak masnukin mengambil bahan-bahan baku dari
perusahaan tepung tapioca, dengan memilih kualitas tepung tapioca yang baik,
terlebih dahulu, seperti tepung waktu itu
harga tepung tapioca 1 kwintalnya seharga 150.000-, tentunya
dalam mencipkatan produksi yang baik maka memerlukan bahan-bahan
khusus, diantara yang dibutuhkan dan tidak lepas dari produk itu ialah sebagai
berikut:
bahan-bahan pokoknya adalah :
v Tepung tapioca
v Air
v Pewarna makanan
Bumbu-bumbu adalah:
·
Bawang putih
·
Penyedap rasa
·
Garam
·
Trasi
Cara-cara dalam
membuat krupuk tersebut ialah,
v pertama kita
memasak air hingga mendidih, siapkan baskom yang berisi tepung tapioca dan
semua bumbu-bumbu yang telah dihaluskan, kasih air sedikit untuk mencampur
semua bahan tersebut tercampur rata, dan setelah air mendidih dicampur dengan
bahan tadi yang di baskom hingga menjadi seperti bubur(kanji).
v Setelah itu
siapkan tempat yang lebar yang dikasih tepung tapioca dan adonan tadi dicampur dengan tepung
tersebut di campur rata hingga adonan menjadi sangat-sangat halus, dan adonan
terbsebut siap untuk dicetak,
v proses
selanjutnya ialah perebusan. Adonan yang
sudah dicetak direbus kurang
lebih selama 5-7 menit,
v kemudian proses
pemotongan, dalam proses ini adonan tadi
di diamkan selama satu hari satu malam, hingga calon krupuk tersebut
menjadi lunak dan dapat dipotong.
v Selanjutnya
pengeringan, disini krupuk yang masih basar di jemur hingga menjadi keras dan
dirasa tidak lunak lagi.
C.
Financing
Suatu bisnis
tidak mungkin jika tidak menggunakan modal. Semua usaha pasti menggunakan biaya
atau modal. Tanpa modal usaha tidak akan berjalan. Karena modal merupakan salah
satu option yang harus ada atau dipenuhi dalam suatu usaha. Semisal Bapak
masnukin memulai usahanya dengan membeli perlatan-peralatan terlebih
dahulu yang dapat membantu proses
berjalannya usaha yang akan dirikannya tersebut. Seiring berjalannya waktu pak
masnukin mampu memproduksi krupuk meski dengan bahan baku yang mengambil dahulu
dari pengusaha tapioca yang lain. Waktu itu harga 1 kwintal tepung tapioca
seharga 150.000-,. Awalnya bpk masnukin
mampu memproduksi dengan 1 kwintal
tepung tapioca, setelah menjadi krupuk kering dapat menghasilkan 2
kwintal, waktu itu 1 kilonya dijual dengan harga 5400 krupuk mentah, dapat
dihitung waktu itu bpk masnukin mendapat 1080000-, dipotong guna membayar
sebagian grosir tepung tapioca dan karyawan.
hingga saat ini bpk masnukin mampu memproduksi minimal 2 kwintal tepung
tapioca, dan maksimal 2 ½ kwintal. Omset yang dihasilkan tergantung dengan naik
turunnya harga bahan baku tersebut. Dan sekrang harga perkilonya mencapai
6000-,
D.
Marketing
Dalam berwirausaha
marketing sangat dibutuhkan. Karena marketing ada kaitannya dengan pemasaran
atau promosi kepada konsumen. Promosi itu sendiri merupakan pengenalan suatu
produk (barang atau jasa) kepada konsumen. Sedangkan pemasaran
adalah kegiatan yang dilakukan untuk memahami kebutuhan dan keinginan
pasar, mendekatkan barang, mengkomunikasikan dan mempengaruhi untuk membeli
barang atau jasa agar konsumen dapat dipuaskan.[2]
Untuk itu
marketing sangat dibutuhkan dalam bidang usaha. Misalnya usaha bpk. Masnukin juga
menggunakan istilah marketing dalam usahanya. Akan tetapi dalam pemarketingan
beliau mengalami kesulitan.
Kesulitan
pertama yang di alami pak masnukin adalah dalam pemasaran, promosi pun telah
dilakukan hingga beliau memasarkan produknya pertama kali adalah beliau
bekerjasama dengan temannya yang ada
dimagelang jawa tengah, dengan menjual krupuk tersebut dengan separuh harga, disana
temannya menjual produk tersebut sudah masak, semakin berkembangnya waktu
semakin bertambah pelanggang, hingga temannya tersebut mengambil dan mengambil
hingga 1 ton. Pemasaran terus dilakukan hingga di daerah Grobokan, Porwodadi,
Jogja, Surabaya. Berbagai rintangan yang dilalui bpk. Masnukin tidak luput dari
kesabaran dan kegigihannya dalam menghadapi semua ini.
E.
Human Resource
Awal produksi
bpk masnukin membuat produk itu sendiri dengan dibantu oleh istrinya, saat
pemotongan beliau mengambil karyawan yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga. Tenaga kerja yang dibutuhkan bpk
masnukin tidak dapat ditentukan sesuai dengan jumlah berapa jumlah barang yang
diproduksinya, sebagian karyawan bertugas mencetak dan sebagianya bertugas
memotong krupuk yang masih basah, satu orang karyawan dapat memotong tiga
lengser persegi panjang atau tumpukan tempat
krupuk basah yang telah ditiriskan.
Dalam merekrut
tenaga kerja, beliau menyeleksi calon tenaga kerja sesuai dengan criteria dan
kemampuan-kemampuan yang menyangkut dengan usahanya tersebut. Dalam merekrut
tenaga kerja beliau mengambil dari factor ekstern dan intern. Faktor ekstern
merupakan calon tenaga kerja yang tidak ada hubungan denga keluarga atau dapat
diartikan bahwa perekrutan diambil dari berdasarkan lamaran pekerjaan yang
ditujukan pada usaha bpk. Masnukin. Sedangkan dari factor intern merupakan
factor dari keluarga atau dari kerabat-kerabat terdekat. Dalam merekrut tenaga
kerja, harus menerapkan system antara lain :

Interview
dilakukan oleh seorang HRD untuk menginterview calon tenaga kerja guna
mengetahui kepribadian calon tenaga kerja tersebut.

Menyeleksi
dari calon tenaga kerja yang sudah diinterview yang masuk criteria. Diambil
dari yang terbaik sampai paling terbaik.

Pemberitahuan
diterima atau tidak, dan pengenalan tempat atau bidang dalam usaha tersebut
bagi tenaga kerja yang sudah diterima.

Memberi
pelatihan terhadap tenaga kerja baru tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa usaha itu
dapat dilakukan oleh semua orang, bahkan seorang karyawanpun dapat memiliki
usaha sendiri. Seperti yang dialami bpk masnukin yang awalnya seorang karyawan
pencetak krupuk menjadi seorang pemilik usaha krupuk.
Dari sini ketika seseorang mempunyai niatan yang sunggugh-sungguh
dalam berwirausaha maka usaha tersebut akan sukses. Sukses dalam arti semua
usahanya akan berkembang pesat meskipun banyak rintangan atau kegagalan yang
pernah dialami. Kegagalan bukan berarti dia tidak akan pernah memperoleh
keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi sebagai wirausaha,
dia tidak akan putus asa bila mengalami kegagalan. Ia akan bangkit dan bangkit
lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya.
B.
Daftar Pustaka
Ratmini dan
Ariyanto, Kewirausahaan :CV. Haka MJ, Solo, 2008
H. Basri, Bisnis
Pengantar,:BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2005
Wawancara
dengan bpk. Masnukin, Pengusaha Krupruk Makroni, pada tanggal 30 Mei 2012
boleh saya tahu informasi pribadi mengenai bapak masnukin. karena saya ingin membeli makaroni mentah dari bapak masnukin. terimakasih
BalasHapusMinta infonya via pembelian makaroni mentah bpk masnukin
BalasHapusMinta infonya via pembelian makaroni mentah bpk masnukin
BalasHapusMinta infonya via pembelian makaroni mentah bpk masnukin
BalasHapusMinta infonya via pembelian makaroni mentah bpk masnukin
BalasHapus